Kata musrenbang merupakan singkatan dari Musyawaran Perencanaan
Pembangunan. Kata musyawarah berasal dari Bahasa Arab yang menggambarkan
bagaimana warga saling berdiskusi memecahkan masalah konflik dan juga
problem di masyarakat. Musrenbang, oleh karena itu, identik dengan
diksusi di masyarakat / kelurahan tentang kebutuhan pembangunan daerah.
Musrenbang merupakan agenda tahunan di mana warga saling bertemu
mendiskusikan masalah yang mereka hadapi dan memutuskan prioritas
pembangunan jangka pendek. Ketika prioritas telah tersusun, kemudian di
usulkan kepada pemerintah di level yang lebih tinggi, dan melalui badan
perencanaan (BAPPEDA) usulan masyarakat dikategorisasikan berdasar
urusan dan alokasi anggaran. Musrenbang di kelurahan dilaksanakan selama
bulan Januari.
Proses penganggaran partisipatif ini menyediakan ruang bagi
masyarakat untuk menyuarakan kebutuhan mereka pada pihak pemerintah.
Proses Musrenbang juga terjadi di level kecamatan/Distrik dan kota demikian pula
di provinsi dan nasional. Musrenbang merupakan pendekatan bottom-up di
mana suara warga bisa secara aktif mempengaruhi rencana anggaran kota
dan bagaimana proyek-proyek pembangunan disusun.
Pada mulanya, Musrenbang diperkenalkan sebagai upaya mengganti sistem
sentralistik dan top-down. Masyarakat di tingkat lokal dan pemerintah
punya tanggung jawab yang sama berat dalam membangun wilayahnya.
Masyarakat seharusnya berpartisipasi karena ini merupakan kesempatan
untuk secara bersama menentukan masa depan wilayah. Masyarakat juga
harus memastikan pembangunan yang dilakukan pemerintah sesuai dengan
kebutuhan.
Musyawarah Perencanaan Pembangunan pada Kelurahan yang dilaksanakan di Kelurahan Koya Barat, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua meliputi Bidan Infrastruktur, Ekonomi, Sosial Budaya dan Penyelenggaraan Pemerintahan Umum.
No comments:
Post a Comment