Walikota Jayapura, Benhur Tomi Mano,MM dianugerahi Kanjeng Raden Tumenggung atau tokoh panutan dari Keraton Surakarta Hadiningrat. Penerimaan gelar kehormatan itu terjadwalkan berlangsung Selasa, (12/5) pukul 08:00 WIB kemarin, di di ruang Ndalem Kalitan Keraton Surakarta Solo, Jawa Tengah.
Namun orang nomor satu di jajaran pemerintah Kota Jayapura ini tidak
menghadiri kegiatan dalam rangka hari besar Raja Surakarta Hadiningrat Pakoeboewono XIII.
“Hari ini saya tidak hadir karena ada kegiatan lain yang penting di Kota Jayapura,”kata Benhur di Jayapura Selasa, (12/5/2015) siang.
Pria Papua asal Port Numbay ini mengaku terheran – heran setelah
menerima informasi bahwa dirinya merupakan salah satu penerima gelar
kehormatan Kajeng Raden Tumenggung.
“Sudah disiapkan semua fasilitas, baju adat jawa semua dan kemarin
saya dapat surat langsung dari Kraton, minta hadir langsung hari
ini,”kata Mano.
Walau tak tahu pasti prestasi yang mendorong dirinya untuk dihormati
masyarakat asal tanah Jawa, namun pria yang akrab disapa BTM ini
memprediksi penghargaan diberikan karena pendekatan yang dilakukan
terhadap seluruh suku dan budaya masyarakat di kota jayapura yang
melatar belakangi.
“Mungkin mereka lihat bagaimana saya dekat dengan masyarakat asal jawa
dan membina kerukunan kebersaamaan suku – suku yang ada di kota jayapura
ini. Saya belum tahu apakah ketidak hadiran ini bisa tetap menerima
atau tidak,”lanjutnya.
Sebelumnya, Di Tahun 2013 lalu, dikutip dari Harian Joglosemar
Keraton Kasunanan Surakarta memberikan gelar kehormatan kepada 300
kerabat keraton mulai dari abdi dalem hingga tokoh masyarakat.
Selanjutnya di tahun 2014, dikutip dari harian andalas.com, Gita
Wirjawan dan Roy Suryo bersama 87 orang lainnya mendapatkan juga gelar
Kanjeng Raden Tumenggung dari Pakualaman.
(Sumber Tabloid Jubi -Sindung Sukoco)
No comments:
Post a Comment