Koya Barat- (07/06) Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Papua mengadakan kegiatan Sekolah Lapang Iklim Holtikultura komoditi cabe bagi Petani di RW 007 Swakarsa Koya Barat. Yopie Wawo dalam sambutannya mengatakan bahwa Perubahan iklim merupakan ancaman bagi kelangsungan hidup manusia, Indonesia adalah salah satu negara yang mulai merasakan dampak perubahan tersebut, karena sebagian besar mata pencaharian (livelihood ) masyarakat indonesia ada pada sektor pertanian dan sektor pertanian dengan komoditas cabe adalah salah satu tanaman yang paling rentan terhadap perubahan iklim.
selain itu dampak perubahan iklim sudah mulai terjadi dan telah mendapatkan
perhatian dari berbagai fihak. Namun demikian bagi petani dan masyarakat
di pedesaan masih jadi tanda tanya besar. Pada umumnya yang terjadi
dimasyarakat pedesaan, sering turun hujan terlambat, dan ketika datang
curah hujan maka jumlahnya lebih besar dari biasa tetapi jumlah hari
hujannya lebih pendek, ujarnya.
Lurah Koya Barat, Reuter Sabarofek, S.STP dalam sambutannya mengharapkan agar peserta Sekolah Lapang Iklim ini dapat mengikuti rangkaian kegiatan ini sehingga nantinya bisa memberikan manfaat kepada peserta (petani).
|
Penyampaian kata sambutan oleh Lurah Koya Barat dalam Pembukaan Kegiatan Sekolah Lapang Iklim (SLI) komoditi cabe. |
|
salah satu peserta Sekolah Lapang Iklim, La Haking |
|
Penyerahan materi SLI oleh Koorinator lapangan SLI Yopie Wawo kepada peserta. |
|
Penyerahan materi pelatihan oleh Lurah Koya Barat, reuter Sabarofek, S.STP kepada peserta SLI |
|
Peserta Sekolah Lapang Iklim |
|
Koordinator lapangan SLI, Yopie Wawo sedang memberikan penjelasan teknis kepada peserta Sekolah Lapang Iklim (SLI) |
No comments:
Post a Comment