Menyusuri perjalanan singkat Sejarah berdirinya Kota dan
Kabupaten Jayapura di Tanah Papua khususnya di dataran Numbay yang dimulai dari Pulau Debi di Teluk Yotefa hingga
ke Gunung Paniau daratan Dobonsolo Sentani adalah sebagai berikut :
Tanggal 13 Agustus 1768 seorang pelaut berkebangsaan Perancis bernama L.A. Bougainvelle berlabuh di Teluk Numbay/Yos Sudarso dan memberi nama Gunung Dobonsolo dengan nama Cyclop dalam bahasa Yunani/Grika yang berarti Raksasa Bermata Satu. Dia juga memberi nama pada sebuah Gunung disebelah Timur Jayapura yang terletak disekitar Skouw dengan namanya sendiri yaitu Gunung Bougainvelle. Ibu Kota Jayapura hingga kini tetap diapit oleh Samudara Pasifik disebelah Timur dan sebelah Baratnya terbentang Lekuk-lekuk Gugusan Pegunungan Cicklop/Dobonsolo.
Tahun 1900 – 1910 dimulai dengan pembukaan Pos Pemerintahan di Pulau Debi yang terletak di Teluk Yotefa antara Kampung Tobati dan Enggros yang berfungsi sebagai Pusat Pengabaran Injil di Daratan Jayapura/Numbay.
Kayo Pulau 1957 |
Tanggal 7 Maret 1910 atau tepatnya enam bulan kemudian Kapten Infantri F.J.P. Sachese memproklamirkan Dataran Numbay dengan sebutan baru yaitu Hollandia dan dikukuhkan sebagai Ibu Kota Pemerintahan menggantikan Pos Pemerintahan di Pulau Debi yang ditutup. Setelah 32 tahun tepatnya di tahun 1942 setelah Ibu Kota Hollandia berdiri Tentara Japang berhasil mendarat dan menguasai Tanah Papua termasuk Ibu Kota Hollandia.
Dermaga Jayapura |
Dua tahun kemudian setelah perang Dunia kedua akan berakhir atau tepatnya di tahun 1944, Belanda kembali menguasai Tanah Papua dan memindahkan Ibu Kota Hollandia yang terletak didaratan Numbay teluk Humbolt ke daratan Makanwai.
Angkasapura |
Tahun 1946-1951 karena kepindahan Pemerintahan di Kota Baru menyebabkan Gedung Markas Besar yang menjadi kediaman Jendral Mac Arthur yang terletak di Camp Seven Fleet (Ifar Gunung Sentani) turut dipindahkan. Markas Besar yang sekarang berada di Kota Baru digunakan sebagai Ambdswoning Residen yang kemudian digunakan sebagai Istana Gubernur (sekarang Gedung FISIP UNCEN) terletak di Abepura dan terkenal disebut sebagai Gedung Transistor.
Tahun 1951-1955 Kota Baru diganti namanya menjadi Hollandia Stad
Tahun 1955-1958 Kota Hollandia Stad yang menjadi Ibu Kota Kabupaten Jayapura diganti kembali namanya menjadi Hollandia Binnen.
Tahun 1958 Ibu Kota Hollandia Binnen dipindahkan lagi ke Pantai Teluk Numbay/Humbolt (Hollandia Haven) dan dibangun pula Kantor Gubernur beserta Kantor-kantor Dinas di Dok II yang selanjutnya menjadi Ibu Kota Pemerintahan dengan nama Hollandia.
Jayapura - Skyland |
Tanggal 31 Desember 1962 Nama Ibu Kota Pemerintahan Hollandia diganti menjadi Kota Baru.
Tanggal 31 Desember 1963 untuk pertama kalinya Presiden Pertama Republik Indonesia Bpk. Ir. Soekarno mengunjungi Tanah Papua dan mengganti nama Kota Baru menjadi Soekarnopura dan Teluk Hubolt menjadi Teluk Yos Sudarso.
Tahun 1965 atau tepatnya setelah terjadi Gerakan 30 September 1965 PKI, maka nama Kota Soekaropura dirubah menjadi Djajapura.
Tahun 1969 ditetapkan pembentukan Kabupaten Jayapura sebagai Daerah Otonomi dengan Ibu Kota Jayapura berdasarkan Undang-undang No. 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan Propinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten-kabupaten Otonom di Propinsi Irian Barat.
Dok 2 Jayapura 1957 |
Tahun 1993 setelah empat belas tahun melalui beberapa tahapan dan penilaian maka status Kota Administratif Jayapura dinaikkan statusnya menjadi Kotamadya Jayapura berdasarkan Undang-undang No. 6 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Jayapura yang diresmikan pelaksanaannya tanggal 21 September 1993 dengan Wilayah Cakupan empat Kecamatan yaitu: Kecamatan Jayapura Utara, Kecamatan Jayapura Selatan, Kecamatan Abepura dan Kecamatan Muara Tami dan sekaligus menjadi Kotamadya terluas wilayahnya di Indonesia.
Tepat satu abad atau 100 tahun kemudian yang dimulai dari Pembukaan Pos Pemerintahan di Pulau Debi yaitu tahun 1900 sampai dengan tahun 2000 Pemerintah Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No. 15 Tanggal 10 Bulan Maret Tahun 2000 tentang Pemindahan Ibu Kota Kabupaten Jayapura dari Kota Jayapura ke Wilayah Sentani.
Dengan latar belakang sejarah yang demikian maka Kabupaten Jayapura saat ini terbangun diatas perbukitan atau tepatnya diatas Gunung Paniau dibawah kaki Gunung Sicklop dan memiliki Kawasan Kantor Pemerintahan yang megah sedangkan Kota Jayapura dengan pusat pemerintahan dibangun dikawasan Entrop keduanya memberikan warna serta keindahan tersendiri baik diwaktu siang maupun malam hari.
Daftar Kepala Daerah Kota dan Kabupaten Jayapura Provinsi Irian Jaya / Papua.
KABUPATEN JAYAPURA
|
KOTA JAYAPURA
|
Drs. Anwar
Ilwar
(1967 – 1975)
|
Drs. Florens Imbiri
(1979 – 1989)
|
Thontje Meset
(1975 – 1981)
|
Drs. Michael Manufandu, MA.
(1989 – 1993)
|
Barnabas
Youwe
(1981 – 1991)
|
Drs. Roemantyo periode
(1994 – 1999)
|
Ir. Yan
Pieter Karafir, M.Sc
(1991 – 2001)
|
Drs. Manasye Robert Kambu, M.Si,
(2000 – 2005)
|
Habel
Melkias Suwae, S.Sos.MM (2001 – 2011)
|
Drs. Manasye Robert Kambu, M.Si
(2005 – 2010)
|
Mathius
Awoitauw, SE.MSi
(2012 – sekarang)
|
Drs. Benhur Tomi Mano, MM
(2011 – Sekarang)
|
Sumber : http://www.jayapurakab.go.id/profil/sejarah/
No comments:
Post a Comment