
Aksi Pemalangan terjadi pada hari Jumat (31/05) dinihari dan dilakukan mulai dari pertigaan Koya Barat, lalu di Koya Karang, kemudian dua titik di kawasan Skamto. Akibat kejadian ini aktifitas masyarakat yang menggunakan jalan raya yang menghubungkan Kota Jayapura dengan Kabupaten Keerom lumpuh.


Perwakilan dari pihak pemalang, Azis Nubuad dihadapan walikota menyampaikan warga menagih janji walikota yang pernah disampaikan pada bulan Januari (11/01) lalu untuk membenahi masalah banjir yang disebabkan meluapnya sungai Tami yang hingga kini belum juga ada realisasinya.

Sementara untuk pembenahan sungai, walikota menjanjikan ia akan segera mengkomunikasikan hal ini dengan pihak provinsi dan Balai Sungai, tetapi walikota menyebut hari Selasa (04/06) mendatang alat berat akan segera datang ke kawasan tersebut.
Sementara untuk pemukiman, walikota mengatakan berdasarkan keterangan dari Gubernur Papua, Kota Jayapura akan mendapat jatah 100 rumah, dan itu yang akan digunakan untuk memenuhi tuntutan pemalang, tetapi ia juga mengatakan akan mengumpulkan data dulu dan lokasi yang tepat untuk pembangunan.
Diluar hal tersebut walikota juga menyayangkan dengan tidak adanya tindakan dari Pemerintah Kabupaten Keerom atas kejadian ini, padahal karena pemalangan ini Keerom juga menjadi korban dan aktifitas di wilayah itu pun ikut lumpuh.
Setelah ditemui walikota, para pemalang akhirnya dengan sukarela membuka palang yang diletakkan ke tengah jalan, dan aktifitas masyarakat pun bisa kembali berjalan normal. (Rtr)
No comments:
Post a Comment