Sejarah terbentuknya kampung Injjros seperti diceritakan Drunyi, kira-kira pada abad XVII, di bawah pimpinan Nugsori Yaise bersama Ichsori Sanyi, Hancdoic Hanasbey, Hababuk dan Haay mereka menuju Injjros dan memberi nama bagi kampung tersebut.
Kampung ini disebut Injjros, yang dalam bahasa Melayu disebutkan Inj berarti tempat atau kampung. Sedangkan Jross berarti tempat kedua. Jadi, sebutan Injjros berarti kampung/tempat yang kedua setelah penduduk kampung ini berpindah dari tempatnya yang lama di kaki Gunung Meer di Vim.
Seperti
di kampung lain di wilayah Tanah Papua, Injjros pun memiliki lembaga
adat dan aturan yang mengatur kehidupan warganya. Misalnya saja untuk
penyebutan bagi pemimpin adat. Sebutan ondoafi, itu sebutan untuk suku Tanah Merah, kemudian sebutan ondofolo untuk Suku Sentani, onto untuk Kampung Nafri dan di Injjros disebut Nugsori.
Secara
struktur, masyarakat di Kampung Injjros dipimpin para pemimpin adat
dengan jabatan yang baku dan tidak bisa digantikan sembarang orang.
Artinya, hanya mereka yang memiliki garis keturunan Nugsori saja yang berhak menduduki jabatan adat tersebut.
Pemimpin yang tertinggi dipegang Nugsori atau sering disebut pemimpin/kepala kampung. Kemudian Chasori atau sekretaris adat, lalu Hancdoi atau kepala suku, dan Rowes atau sering disebut pesuruh (pembantu Nugsori).
Dari Jabatan adat yang disebutkan tadi, jabatan tertinggi ada pada Nugsori, kemudian Hanchdoich dan Rowes. Sebagai pemimpin tertinggi Nurch Syorich membawahi sekretaris adat, kepala suku, marga, dan Rowes, Hembisori kepala/panglima perang suku Merauje, kemudian Ichsori kepala/raja ikan Suku Sanyi, dan kepala/raja hutan Suku Itaar