Peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1434 H di Kelurahan Koya Barat (15/11/2012), terasa sangat spesial karena selain mengandung unsur pembelajaran juga introspektif, pada perayaan itu melibatkan ratusan umat Islam Koya Barat.
Dalam menyambut momentum tersebut Panitia peringatan 1 Muharram 1434 H menggelar rangkaian kegiatan antara lain Bersih Desa, perlombaan kasidah, karnaval disertai pemberian undian door price dan pegelaran wayang kulit.
Dalam menyambut momentum tersebut Panitia peringatan 1 Muharram 1434 H menggelar rangkaian kegiatan antara lain Bersih Desa, perlombaan kasidah, karnaval disertai pemberian undian door price dan pegelaran wayang kulit.
Pelaksanaan Karnaval dengan mengambil titk awal dari Pemacingan Melati milik Budi dan berakhir di Halaman Masjid Al – Muhajirin Koya Barat ini mendapat sambutan luar biasa dari warga Kelurahan Koya Barat yang mengikutinya. Ada hal yang menarik dalam kegiatan karnaval yang dilaksanakan dimana peserta dari Kelompok Pengajian pada umumnya menggunakan busana Islam yang dipadukan dengan motif Papua yang mengandung nilai – nilai kearifan lokal.
Semangat peringatan hari raya tersebut mengambil tema ” Menyambut dan Merayakan Tahun Baru 1 Muharam 1434 H Berarti Menghidup – Hidupkan Abad Ke 15 Hijriyah Abad Kebangkitan Islam ”. Sekretaris Panitia Peringatan 1 Muharram, Purwanto, S.Si dalam sambutannya mengatakan bahwa peringatan Tahun Baru Islam ini merupakan bentuk ungkapan syukur umat Islam atas nikmat yang diberikan Allah SWT dan juga sebagai titik balik kebangkitan umat.
Uztad Kiyai H. Mansur dari Pondok Pesantren Kumbe Sentani dalam ceramahnya mengingatkan kepada umat Islam akan sejarah dan makna dari peringatan hari besar tersebut, selain itu, Lurah Koya Barat Reuter Sabarofek, S.STP dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan menyambut Tahun Baru Islam 1434 H sebagai momentum pergantian tahun untuk perbaikan diri dengan membangun semangat baru. Kegiatan ini juga sebagai pengenalan terhadap Islam untuk koreksi dan introspeksi, dan untuk merancang kehidupan yang lebih baik kedepannya.
Pada puncak acara dimeriahkan dengan pegelaran Wayang Kulit yang merupakan salah satu budaya bangsa Indonesia, Ketua Panitia Sugeng Trimo, S.Pd mengatakan tujuan pegelaran wayang kulit tersebut adalah sebagai sarana Dakwah tentang baik dan buruk melalui tokoh dan cerita pewayangan dan juga sebagai bentuk pelestarian budaya bangsa yang akhir-akhir ini mulai dilupakan oleh generasi muda. dan juga mengatakan disela - sela acara tersebut bahwa dengan bertambahnya tahun berarti berkurangnya umur, berarti pula dekatnya akan kematian. Bahagialah merekan bagi mereka yang memperoleh nikmat umur yang panjang dan mengisinya dengan amalan- amalan yang baik dan perbuatan – perbuatan yang bijak.
Sebaik – baik manusia adalah orang yang panjang umurnya dan baik amalannya. Penyambutan Tahun Baru Islam adalah salah satu sarana untuk merenungkan perbuatan kita di masa lalu”. ungkapnya
No comments:
Post a Comment